phone: +62-899-859-31-55

.

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 25 Maret 2015

Tambahkan Cinta Kurangi Benci

Si pria sebetulnya tampil biasa saja dan tak ada yang begitu
memperhatikan dia, tapi pada saat pesta selesai dia memberanikan diri
mengajak si gadis untuk sekedar mencari minuman hangat. Si gadis agak
terkejut, tapi karena kesopanan si pria itu, si gadis mengiyakan ajakannya.
Mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffee shop, tapi si pria sangat
gugup untuk berkata apa-apa dan si gadis mulai merasa tidak nyaman dan
berkata, "Kita pulang saja?".
Namun tiba-tiba si pria meminta sesuatu pada sang pramusaji, "Bisa minta
garam buat kopi saya?" Semua orang yang mendengar memandang dengan
ke arah si pria, aneh sekali! Wajahnya berubah merah, tapi tetap saja dia
memasukkan garam tersebut ke dalam kopinya dan meminumnya.
Si gadis dengan penasaran bertanya, "Kenapa kamu bisa punya kebiasaan
seperti ini?" Si pria menjawab, "Ketika saya kecil, saya tinggal di daerah
pantai dekat laut, saya suka bermain di laut, saya dapat merasakan
rasanya laut, asin dan sedikit menggigit, sama seperti kopi asin ini. Dan
setiap saya minum kopi asin, saya selalu ingat masa kanak-kanak saya, ingat
kampung halaman, saya sangat rindu kampung halaman saya, saya kangen
orang tua saya yang masih tinggal di sana."
Begitu berkata kalimat terakhir, mata si pria mulai berkaca-kaca, dan si
gadis sangat tersentuh akan perasaan tulus dari ucapan pria di hadapannya
itu. Si gadis berpikir bila seorang pria dapat bercerita bahwa ia rindu
kampung halamannya, pasti pria itu mencintai rumahnya, peduli akan
rumahnya dan mempunyai tanggung jawab terhadap rumahnya. Kemudian si
gadis juga mulai berbicara, bercerita juga tentang kampung halamannya
nun jauh di sana , masa kecilnya dan keluarganya.
Suasana kaku langsung berubah menjadi sebuah perbincangan yang hangat juga akhirnya menjadi sebuah awal yang indah dalam cerita mereka
berdua.
Mereka akhirnya berpacaran. Si gadis akhirnya menemukan bahwa si pria
itu adalah seorang lelaki yang dapat memenuhi segala permintaannya, dia
sangat perhatian, berhati baik, hangat, sangat perduli... betul-betul
seseorang yang sangat baik tapi si gadis hampir saja kehilangan seorang
lelaki seperti itu!
Kopi asin yang ada gunanya...
Kemudian cerita berlanjut seperti layaknya setiap cerita cinta yang indah,
sang putri menikah dengan sang pangeran dan mereka hidup bahagia
selamanya, dan setiap saat sang putri membuat kopi untuk sang pangeran,
ia membubuhkan garam di dalamnya, karena ia tahu bahwa itulah yang
disukai oleh pangerannya.
Setelah 40 tahun, si pria meninggal dunia, dan meninggalkan sebuah surat
yang berkata, "Sayangku yang tercinta, mohon maafkan saya, maafkan
kalau seumur hidupku adalah dusta belaka. Hanya sebuah kebohongan yang
aku katakan padamu ... tentang kopi asin."
Ingat sewaktu kita pertama kali jalan bersama? Saya sangat gugup waktu
itu, sebenarnya saya ingin minta gula tapi malah berkata garam. Sulit
sekali bagi saya untuk mengubahnya karena kamu pasti akan tambah
merasa tidak nyaman, jadi saya maju terus. Saya tak pernah terpikir
bahwa hal itu ternyata menjadi awal komunikasi kita! Saya mencoba untuk
berkata sejujurnya selama ini, tapi saya terlalu takut melakukannya,
karena saya telah berjanji untuk tidak membohongimu untuk suatu apa
pun.
Sekarang saya sekarat, saya tidak takut apa-apa lagi jadi saya katakan
padamu yang sejujurnya, saya tidak suka kopi asin, betul-betul aneh dan
rasanya tidak enak. Tapi saya selalu dapat kopi asin seumur hidupku sejak
bertemu denganmu, dan saya tidak pernah sekalipun menyesal untuk segala sesuatu yang saya lakukan untukmu. Memilikimu adalah kebahagiaan
terbesar dalam seluruh hidupku. Bila saya dapat hidup untuk kedua kalinya,
saya tetap ingin bertemu kamu lagi dan memilikimu seumur hidupku,
meskipun saya harus meminum kopi asin itu lagi.
Air mata si gadis betul-betul membuat surat itu menjadi basah. Kemudian
hari bila ada seseorang yang bertanya padanya, apa rasanya minum kopi
pakai garam?
Si gadis pasti menjawab, "Rasanya manis."
Kadang Anda merasa Anda mengenal seseorang lebih baik dari orang lain,
tapi hanya untuk menyadari bahwa pendapat Anda tentang seseorang itu
bukan seperti yang Anda gambarkan. Sama seperti kejadian kopi asin tadi.
Tambahkan Cinta dan Kurangi Benci karena terkadang garam terasa lebih
manis daripada gula.

Minggu, 15 Maret 2015

Kisah Seekor Kupu-kupu

Di sebuah kota kecil yang tenang dan indah, ada sepasang laki-laki dan
perempuan yang saling mencintai. Mereka selalu bersama memandang
matahari terbit di puncak gunung, bersama di pesisir pantai menghantar
matahari senja. Setiap orang yang bertemu dengan mereka tidak bisa
tidak akan menghantar dengan pandangan kagum dan doa bahagia. Mereka
saling mengasihi satu sama lain Namun pada suatu hari, malang sang lelaki
mengalami luka berat akibat sebuah kecelakaan. Ia berbaring di atas
ranjang pasien beberapa malam tidak sadarkan diri di rumah sakit. Siang
hari sang perempuan menjaga di depan ranjang dan dengan tiada henti
memanggil-memanggil kekasih yang tidak sadar sedikitpun.
Malamnya ia ke gereja kecil di kota tersebut dan tak lupa berdoa kepada
Tuhan Agar kekasihnya selamat. Air matanya sendiri hampir kering karena
menangis sepanjang hari.
Seminggu telah berlalu, sang lelaki tetap pingsan tertidur seperti dulu,
sedangkan si perempuan telah berubah menjadi pucat pasi dan lesu tidak
terkira, namun ia tetap dengan susah payah bertahan dan akhirnya pada
suatu hari Tuhan terharu oleh keadaan perempuan yang setia dan teguh
itu, lalu Ia memutuskan memberikan kpada perempuan itu sebuah
pengecualian kpada dirinya. Tuhan bertanya kepadanya "Apakah kamu
benar-benar bersedia menggunakan nyawamu sendiri untuk menukarnya?".
Si perempuan tanpa ragu sedikitpun menjawab "Ya".
Tuhan berkata "Baiklah, Aku bisa segera membuat kekasihmu sembuh
kembali, namun kamu hrs berjanji menjelma menjadi kupu-kupu selama 3
tahun. Pertukaran seperti ini apakah kamu juga bersedia?". Si perempuan
terharu setelah mendengarnya dan dengan jawaban yang pasti menjawab
"saya bersedia!".
Hari telah terang. Si perempuan telah menjadi seekor kupu-kupu yang
indah. Ia mohon Diri pada Tuhan lalu segera kembali ke rumah sakit.
Hasilnya, lelaki itu benar-benar telah siuman bahkan ia sedang berbicara dengan seorang dokter. Namun sayang, ia tidak dapat mendengarnya sebab
ia tak bisa masuk ke ruang itu.
Dengan di sekati oleh kaca, ia hanya bisa memandang dari jauh kekasihnya
sendiri. Beberapa hari kemudian, sang lelaki telah sembuh. Namun ia sama
sekali tidak bahagia. Ia mencari keberadaan sang perempuan pada setiap
orang yang lewat, namun tidak ada yang tahu sebenarnya sang perempuan
telah pergi kemana.
Sang lelaki sepanjang hari tidak makan dan istirahat terus mencari. Ia
begitu rindu kepadanya, begitu inginnya bertemu dengan sang kekasih,
namun sang perempuan Yang telah berubah menjadi kupu-kupu bukankah
setiap saat selalu berputar di sampingnya? Hanya saja ia tidak bisa
berteriak, tidak bisa memeluk. Ia hanya bisa memandangnya secara diamdiam.
Musim panas telah berakhir, angin musim gugur yang sejuk meniup
jatuh daun pepohonan. Kupu-kupu mau tidak mau harus meninggalkan
tempat tersebut lalu terakhir kali ia terbang dan hinggap di atas bahu
sang lelaki.
Ia bermaksud menggunakan sayapnya yang kecil halus membelai wajahnya,
menggunakan mulutnya yang kecil lembut mencium keningnya. Namun
tubuhnya yang kecil dan lemah benar-benar tidak boleh di ketahui olehnya,
sebuah gelombang suara tangisan yang sedih hanya dapat di dengar oleh
kupu-kupu itu sendiri dan mau tidak mau dengan berat hati ia meninggalkan
kekasihnya, terbang ke arah yang jauh dengan membawa harapan.
Dalam sekejap telah tiba musim semi yang kedua, sang kupu-kupu dengan
tidak sabarnya segera terbang kembali mencari kekasihnya yang lama di
tinggalkannya. Namun di samping bayangan yang tak asing lagi ternyata
telah berdiri seorang perempuan cantik. Dalam sekilas itu sang kupu-kupu
nyaris jatuh dari angkasa.Ia benar-benar tidak percaya dengan
pemandangan di depan matanya sendiri. Lebih tidak percaya lagi dengan
omongan yang di bicarakan banyak orang. Orang-orang selalu menceritakan
ketika hari natal, betapa parah sakit sang lelaki. Melukiskan betapa baik
dan manisnya dokter perempuan itu. Bahkan melukiskan betapa sudah
sewajarnya percintaan mereka dan tentu saja juga melukiskan bahwa sang
lelaki sudah bahagia seperti dulu kala Sang kupu-kupu sangat sedih. Beberapa hari berikutnya ia seringkali
melihat kekasihnya sendiri membawa perempuan itu ke gunung memandang
matahari terbit, menghantar matahari senja di pesisir pantai. Segala yang
pernah di milikinya dahulu dalam sekejap tokoh utamanya telah berganti
seorang perempuan lain sedangkan ia sendiri selain kadangkala bisa hinggap
di atas bahunya, namun tidak dapat berbuat apa-apa.
Musim panas tahun ini sangat panjang, sang kupu-kupu setiap hari terbang
rendah dengan tersiksa dan ia sudah tidak memiliki keberanian lagi untuk
mendekati kekasihnya sendiri. Bisikan suara antara ia dengan perempuan
itu, ia dan suara tawa bahagianya sudah cukup membuat hembusan napas
dirinya berakhir, karenanya sebelum musim panas berakhir, sang kupukupu
telah terbang berlalu. Bunga bersemi dan layu. Bunga layu dan
bersemi lagi. Bagi seekor kupu-kupu waktu seolah-olah hanya menandakan
semua ini.
Musim panas pada tahun ketiga, sang kupu-kupu sudah tidak sering lagi
pergi mengunjungi kekasihnya sendiri. Sang lelaki bekas kekasihnya itu
mendekap perlahan bahu si perempuan, mencium lembut wajah
perempuannya sendiri. Sama sekali tidak punya waktu memperhatikan
seekor kupu-kupu yang hancur hatinya apalagi mengingat masa lalu.
Tiga tahun perjanjian Tuhan dengan sang kupu-kupu sudah akan segera
berakhir dan pada saat hari yang terakhir, kekasih si kupu-kupu
melaksanakan pernikahan dengan perempuan itu.
Dalam kapel kecil telah dipenuhi orang-orang. Sang kupu-kupu secara diamdiam
masuk ke dalam dan hinggap perlahan di atas pundak Tuhan. Ia
mendengarkan sang kekasih yang berada dibawah berikrar di hadapan
Tuhan dengan mengatakan "saya bersedia menikah dengannya!". Ia
memandangi sang kekasih memakaikan cincin ke tangan perempuan itu,
kemudian memandangi mereka berciuman dengan mesranya lalu mengalirlah
air mata sedih sang kupu-kupu.
Dengan pedih hati Tuhan menarik napas "Apakah kamu menyesal?". Sang
kupu-kupu mengeringkan air matanya "Tidak". Tuhan lalu berkata di sertai
seberkas kegembiraan "Besok kamu sudah dapat kembali menjadi dirimu sendiri". Sang kupu-kupu menggeleng-gelengkan kepalanya "Biarkanlah aku
menjadi kupu-kupu seumur hidup".
Ada beberapa kehilangan merupakan takdir. Ada beberapa pertemuan
adalah yang tidak akan berakhir selamanya. Mencintai seseorang tidak
mesti harus memiliki, namun memiliki seseorang maka harus baik-baik
mencintainya.

Hati Yang Sempurna

Pada suatu hari, seorang pemuda berdiri di tengah kota dan menyatakan
bahwa dialah pemilik hati yang terindah di kota itu. Banyak orang kemudian
berkumpul dan mereka semua mengagumi hati pemuda itu, karena memang
benar-benar sempurna. Tidak ada satu cacat atau goresan sedikitpun di
hati pemuda itu. Pemuda itu sangat bangga dan mulai menyombongkan
hatinya yang indah.
Tiba-tiba, seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan, tampil ke depan
dan berkata "Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku ?".
Kerumunan orang-orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu. Hati
pak tua itu berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka,
dimana ada bekas potongan hati yang diambil dan ada potongan yang lain
ditempatkan di situ; namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi
potongan yang tidak rata. Bahkan, ada bagian-bagian yang berlubang
karena dicungkil dan tidak ditutup kembali. Orang-orang itu tercengang
dan berpikir, bagaimana mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hatinya
lebih indah ?
Pemuda itu melihat kepada pak tua itu, memperhatikan hati yang
dimilikinya dan tertawa "Anda pasti bercanda, pak tua", katanya.
"Bandingkan hatimu dengan hatiku, hatiku sangatlah sempurna sedangkan
hatimu tak lebih dari kumpulan bekas luka dan cabikan".
"Ya", kata pak tua itu," Hatimu kelihatan sangat sempurna meski demikian
aku tak akan menukar hatiku dengan hatimu. Lihatlah, setiap bekas luka ini
adalah tanda dari orang-orang yang kepadanya kuberikan kasihku, aku
menyobek sebagian dari hatiku untuk kuberikan kepada mereka, dan
seringkali mereka juga memberikan sesobek hati mereka untuk menutup
kembali sobekan yang kuberikan.
Namun karena setiap sobekan itu tidaklah sama, ada bagian-bagian yang
kasar, yang sangat aku hargai, karena itu mengingatkanku akan cinta kasih
yang telah bersama-sama kami bagikan. Adakalanya, aku memberikan
potongan hatiku begitu saja dan orang yang kuberi itu tidak membalas dengan memberikan potongan hatinya. Hal itulah yang meninggalkan
lubang-lubang sobekan memberikan cinta kasih adalah suatu kesempatan.
Meskipun bekas cabikan itu menyakitkan, mereka tetap terbuka, hal itu
mengingatkanku akan cinta kasihku pada orang-orang itu, dan aku
berharap, suatu ketika nanti mereka akan kembali dan mengisi lubanglubang
itu. Sekarang, tahukah engkau keindahan hati yang sesungguhnya
itu?"
Pemuda itu berdiri membisu dan airmata mulai mengalir di pipinya. Dia
berjalan ke arah pak tua itu, menggapai hatinya yang begitu muda dan
indah, lalu merobeknya sepotong. Pemuda itu memberikan robekan hatinya
kepada pak tua dengan tangan-tangan yang gemetar. Pak tua itu menerima
pemberian itu, menaruhnya di hatinya dan kemudian mengambil sesobek
dari hatinya yang sudah amat tua dan penuh luka, kemudian
menempatkannya untuk menutup luka di hati pemuda itu. Sobekan itu pas,
tetapi tidak sempurna, karena ada sisi-sisi yang tidak sama rata.
Pemuda itu melihat ke dalam hatinya, yang tidak lagi sempurna tetapi kini
lebih indah dari sebelumnya, karena cinta kasih dari pak tua itu telah
mengalir ke dalamnya. Mereka berdua kemudian berpelukan dan berjalan
beriringan.

Senin, 09 Maret 2015

DANDANGAN di kudus

Jalan-jalan ke beberapa kota kecil di Jawa Tengah, mengingatkan kembali ke masa lalu. Perjalanan ini mungkin bisa dibilang tanpa rencana cukup. Dapat kabar dari keluarga kampung halaman, sore hari langsung tancap gas. Pesan tiket keberangkatan di sore hari, pagi harinya sudah sampai di rumah.

Perjalanan ini cukup istimewa, mengingat hari ini adalah ujung bulan Sya'ban. Artinya, dalam hitungan jari, bulan Ramadhan menyambut kami.

Tepatnya di Kudus, dimana saya pernah dibesarkan, ada suasana yang tak pernah hilang seperti dahulu ketika masih kanak-kanak. Persisnya, suasana adat daerah menyambut bulan suci penuh berkah semakin meriah di tengah hiruk-pikuk modernisasi pembangunan yang mulai menyebar ke seantero kota kretek ini. 

Kalau di Semarang ada pesta menyambut ramadhan disebut Dugderan, atau di Solo ada acara ruwahan, di Kudus ramai orang berkunjung ke sekitar Menara. Di sanalah pesta menyambut ramadhan berlangsung. Namanya Bedug Dandang. Kebetulan rumah saya hanya berjarak sekitar 200 meter dari Masjid Menara Kudus, jadi Bedug Dandang adalah pesta adat yang cukup saya kenal secara baik dan mendalam semasa kanak-kanak.

Bedug dandang awalnya adalah upacara pengumuman dari Sunan Kudus bernama Ja'far Shodiq kepada masyarakat sekitar. Di sana diumumkan kapan awal Ramadhan akan dimulai. Karena pengumuman ini bersifat penting, orang-orang yang ada di sekitar karesidenan Kudus yang meliputi kota Kudus, Jepara, Demak, Pati hingga Rembang banyak berkumpul dan mendengar langsung pengumuman ini di Masjid Menara Kudus.

Di masa dulu, untuk mengumpulkan orang banyak cukup dipukul tetabuhan. Di antara tetabuhan yang nyaring adalah dandang, sejenis alat masak yang biasa digunakan oleh para ibu-ibu. Alat ini terbuat dari aluminium atau seng. Dan jika ditabuh, nyaring suaranya cukup menjangkau jauh. Karena alat ini sering dipakai untuk mengumpulkan orang-orang di hari menjelang ramadhan, dinamakankanlah peristiwa pengumuman itu sebagai Bedug Dandang sebagai pertanda akan disiarkan pengumuman penting langsung dari Sunan Kudus.

Lambat laun, dari tahun ke tahun, pengumuman ini semakin menarik perhatian orang banyak. Hingga akhirnya, berkumpullah ratusan orang hanya untuk mendengar wejangan dan petuah dari Sunan Kudus akan datangnya bulan puasa esok hari.

Bagi para pengusaha, ramainya orang berkumpul menjadi magnet bisnis yang cukup menggiurkan. Sedikit demi sedikit, dari tahun ke tahun orang yang datang tidak saja untuk kepentingan mendengar pengumuman itu saja, tetapi juga mendatangkan para saudagar kecil untuk sekedar menggelar dagangan sederhana. Karena yang datang tidak saja orang tua, tetapi juga anak-anak mereka, jualan yang ada juga bermacam-macam, dari sekedar kerajinan tangan hingga mainan anak-anak. 

Keramaian ini mencapai 3 Km dari radius pusat Masjid Menara Kudus sepanjang jalan Sunan Kudus. Ke Barat (menuju Jepara) ia mencapai pasar Jember, Ke Utara hingga perempatan Sucen, ke Selatan berbatas dengan Perempatan Majapahit dan Ke Timur melewati alun-alun dan hingga mendekati Pasar Kliwon.

Karena banyak orang yang datang dan silih berganti dari berbagai kota ke area pesta rakyat ini, orang sekitar pun menyebut Bedug Dandang ini dengan "Dandangan", yang bisa diartikan dengan jalan-jalan di area Bedug Dandang. 

Melihat yang berdagang mulai menyebar tanpa aturan di sekitar area Masjid Menara Kudus ini, pemerintah Kudus berinisiatif mengaturnya. Lapak-lapak daganganpun diatur. Mungkin karena melihat ini sebagai bisnis yang menggiurkan, pemerintah pun menarik pungutan kepada para pedagang. Pada beberapa tahun ke belakang, pungutan semakin diperlebar hingga pengunjung pun juga ditarik juga.

Area Dipindah, Pengunjung pun Surut
Pada saat Pemerintah Kabupaten Kudus sedang asik dengan pembangunan dan slogan kebersihan dan kerapihan, Bupati berinisitif memindahkan area lokasi Bedug Dandang ini ke GOR dan sekitarnya. Kira-kira, dari berjarak 5 Km dari Masjid Menara Kudus. Namun sayangnya, para pengamat budaya dan para orang tua yang tahu betul fungsi dari Bedug Dandang ini hanya berkeluh, menyayangkan sikap Bupati yang tak peduli asal muasal pesta budaya rakyat ini lahir. Dan benar adanya, para pengunjung pun surut. Bahkan bisa dibilang menurun drastis.

Akhirnya, tahun berikutnya Bedug Dandang dipindah kembali ke tempat asalnya. Bedug Dandang pun ramai kembali. Demi menjaga keramaian dan kerapihan, serta tidak memacetkan pusat kota, area Bedug Dandang dibatasi hingga radius 1 Km dari Masjid Menara, atau persis berhenti di mulut alun-alun kota Kudus. Sementara ke Barat dibatasi hingga perempatan Jember.

Setelah lebih dari tiga belas tahun tidak menikmati Bedug Dandang di Kudus, ada banyak yang berubah dari pesta acara ini. Jika yang dulu datang ke sini mereka banyak yang memakai sandal dan sarung karena memang tempat ini adalah lokasi pesantren dan santri, kini para pengunjung banyak yang bergaya anak muda jaman sekarang: celana jins, baju terbaru hingga bau wewangian para muda mudi yang ingin mejeng.

Yang tidak berubah dan menjadi ciri khas jualan Bedug Dandang bagi saya adalah alat masak anak-anak yang terbuat dari tanah liat yang dibuat kecil dan memang untuk mainan masak-memasak anak seumuran 3 hingga 8 tahun. Mainan inilah yang kemarin aku hadiahkan untuk anakku yang baru berusia 3 tahun, daripada boneka elektronik yang bisa didapat di banyak tempat.

Selamat Datang Bulan Ramadhan di Kota Kudus, Selamat menjalankan ibadah Puasa.
 
(tim adangdaradjatun.com/ilham)
http://www.adangdaradjatun.com/berita/terbaru/1299-bedug-dandang-pesta-sambut-ramadan-di-kudus

Minggu, 08 Maret 2015

CULTURE - BERLIN Germany (Deutschlands)



Heute, für unsere kulturstunde werden wir uns unsere wundervolle hauptstadt berlin anschauen. Seid Ihr bereit für diesen Ausflug? Auf gehts!
Berlin, Deutschlands Hauptstadt, hat eine ziemlich schwierige Geschichte. Nach dem zweiten Weltkrieg in 1949 wurde Deutschland in Ost-und West-Deutschland geteilt-die DDR und di BRD. Der Westliche Teil wurde von den Englaendern, den Amerikanern und den Franzosen regiert und der Österliche Teil von den Russen. Einige Jahre später in 1961 fing die Regierung der DDR an eine Mauer zu bauen, um die Auswanderung von Ost nach West zu stoppen. Dies teilte die wundervolle Stadt in zwei Teile-Ost-und West-Berlin. Im Jahre 1989 fiel endlich die deutsche Mauer und tausende Menschen feierten die Wiedervereinigung tanzend auf den Strassen. Heutzutage kann man immer noch Teile der Mauer und den Check Point Charlie besichtigen. Heute ist Berlin bekannt für seine Künstler, Museen und seinen Flair. Ihr könnt sehen, es lohnt sich Berlin einen Besuch abzustatten. Guckt euch die beeindruckende Architektur der Parlaments, den Reichstag, an, besucht den Hauptplatz, den Alexanderplatz un das Jüdischen Museums. Heutzutage ist Berlin außerdem berühmt dafür das Center einer kreativen und international kooperierenden Gruender-Gesellschaft zu sein. Menschen aus ganz Europa kommen nach Berlin um zu studieren, zu arbeiten oder einfach als Touristen, denn in Berlin gibt es viele Pubs und Bars. Hab ich euch davon überzeugt nach Berlin zu kommen? Wenn ihr euch die Sunder nochmal auf Englisch ansehen wollt, dann klickt hier... Bis zum nächsten mal! Tschüß!!

girls4teaching.com