phone: +62-899-859-31-55

.

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 07 Juli 2015

Mencintai Yang Tidak Sempurna

Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, itulah kesempatan.
Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik, itu
bukan pilihan, itu kesempatan.
Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan, itupun adalah
kesempatan.
Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan
segala kekurangannya, itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan.
Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang
terjadi, itu adalah pilihan.
Bahkan ketika kita menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih
menarik, lebih pandai, lebih kaya daripada pasanganmu dan tetap memilih
untuk mencintainya, itulah pilihan. Perasaan cinta, simpatik, tertarik,
datang bagai kesempatan pada kita.
Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan. Pilihan yang kita lakukan.
Berbicara tentang pasangan jiwa, ada suatu kutipan dari film yang mungkin
sangat tepat : "Nasib membawa kita bersama, tetapi tetap bergantung
pada kita bagaimana membuat semuanya berhasil"
Pasangan jiwa bisa benar-benar ada. Dan bahkan sangat mungkin ada
seseorang yang diciptakan hanya untukmu. Tetapi tetap berpulang padamu.
Untuk melakukan pilihan apakah engkau ingin Melakukan sesuatu untuk
mendapatkannya, atau tidak...
Kita mungkin kebetulan bertemu pasangan jiwa kita, Tetapi mencintai dan
tetap bersama pasangan jiwa kita adalah pilihan yang harus kita lakukan.
Kita ada di dunia bukan untuk mencari seseorang yang sempurna untuk
dicintai TETAPI untuk belajar mencintai orang yang tidak sempurna
dengan cara yang sempurna.

Ketika Cinta Terurai Menjadi Perbuatan

Kulitnya kehitaman. Wajahnya jauh dari cantik. Usianya tak bisa lagi
dibilang muda. Waktu pertama kali masuk ke rumah perempuan itu, hampir
saja ia percaya ia berada di rumah hantu. Lelaki kaya dan tampan itu
sejenak ragu. Sanggupkah ia menjalani keputusannya? Tapi ia segera
kembali pada tekadnya. Ia sudah memutuskan untuk menikahi dan
mencintai perempuan itu. Apapun risikonya.
Suatu saat perempuan itu berkata padanya, "Ini emas-emasku yang sudah
lama kutabung, pakailah ini untuk mencari perempuan idamanmu, aku hanya
membutuhkan status bahwa aku pernah menikah dan menjadi seorang
istri." Tapi lelaki itu malah menjawab, "Aku sudah memutuskan untuk
mencintaimu. Aku takkan menikah lagi."
Semua orang terheran-heran. Keluarga itu tetap utuh sepanjang hidup
mereka. Bahkan mereka dikaruniai anak-anak dengan kecantikan dan
ketampanan yang luar biasa. Bertahun-tahun kemudian orang-orang
menanyakan rahasia ini padanya. Lelaki itu menjawab enteng, "Aku
memutuskan untuk mencintainya. Aku berusaha melakukan yang terbaik.
Perempuan itu melakukan semua kebaikan yang bisa ia lakukan untukku.
Sampai aku bahkan tak pernah merasakan kulit hitam dan
ketidakrupawanan wajah dalam kesadaranku. Yang kurasakan adalah
kenyamanan jiwa yang melupakan aku pada fisik."
Begitulah cinta, ketika ia terurai jadi perbuatan. Ukuran integritas cinta
adalah ketika ia bersemi dalam hati... terkembang dalam kata... terurai
dalam perbuatan...
Kalau hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya.
Kalau hanya berhenti dalam kata, itu cinta yang disertai dengan kepalsuan
dan tidak nyata...
Kalau cinta sudah terurai jadi perbuatan, cinta itu sempurna seperti
pohon; akarnya terhujam dalam hati, batangnya tegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam perbuatan. Persis seperti iman, terpatri dalam hati,
terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh amal.
Semakin dalam kita merenungi makna cinta, semakin kita temukan fakta
besar ini, bahwa cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat,
bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yang juga punya
integritas. Karena cinta adalah keinginan baik kepada orang yang kita
cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan.
Rahasia dari sebuah hubungan yang sukses bertahan dalam waktu lama
adalah pembuktian cinta terus menerus. Yang dilakukan para pecinta sejati
adalah memberi tanpa henti. Hubungan bisa bertahan lama bukan karena
perasaan cinta yang bersemi di dalam hati, tapi karena kebaikan tiada
henti yang dilahirkan oleh perasaan cinta itu.
Seperti lelaki itu, yang terus membahagiakan istrinya, begitu ia
memutuskan untuk mencintainya. Dan istrinya, yang terus menerus
melahirkan kebajikan dari cinta tanpa henti.

Selasa, 02 Juni 2015

pertemuan terakhir



Minggu, 24 Mei 2015

Kebijaksanaan Cinta

Ketika seseorang berfikir tentang "cinta", seorang bijak justru
menemukan 10 kunci kebijaksanaan cinta dalam kehidupannya. Ia berpesan,
"Jangan pernah kamu melupakan kesepuluh kunci ini ketika kamu mulai
berfikir untuk mencintai seseorang",
1. Sangatlah menyakitkan mencintai seseorang, tetapi ia tidak
mencintai kita. Namun lebih menyakitkan bila mencintai tetapi tidak
memiliki keberanian untuk menyatakannya.
2. Hanya perlu satu menit untuk menghancurkan seseorang karena
cinta, satu jam untuk menyukai seseorang atau satu hari untuk
mencintainya. Tetapi membutuhkan waktu seumur hidup untuk
memulihkan luka-luka karena cinta. Melupakan bukan selalu berarti
memaafkan. Maka jangan pernah lari dari kenyataan cinta.
3. Mungkin Tuhan menginginkan kita untuk bertemu dengan orang yang
tidak tepat sebelum kita menemukan orang yang tepat. Supaya
ketika kita bertemu dengan orang yang tepat kita akan sadar
betapa berharganya anugerah itu.
4. Cinta adalah ketika kamu menerima seluruh kelemahan kekasihmu,
memeluknya sambil berkata "apapun yang terjadi aku tetap
mencintai kelemahan mu" dan selalu ada air mata yang
menyertai "Aku Cinta Padamu".
5. Benarlah bahwa kita tidak tahu apa yang kita dapatkan sampai kita
kehilangan itu, Tetapi benar juga bahwa kita tidak tahu apa yang
hilang sampai itu ada. maka sadarlah yang terbaik adalah yang Tuhan
berikan bagi kita.
6. Janganlah mengharapkan cinta sebagai balasan, tunggulah sampai
cinta itu bertumbuh dalam hatinya,jika tidak pastikan bahwa cinta
itu tetap tumbuh dalam hatimu. Cinta yang murni adalah cinta yang
hanya mengenal satu kata, yaitu "Memberi"
7. Ada hal yang ingin kamu dengar dari dia, tetapi dia diam seribu
bahasa, walau demikian janganlah kamu menjadi tuli ketika
seseorang meneriakkan cinta dihatimu.
8. Jangan pernah berkata "Selamat tinggal" jika hatimu masih ingin
mencobanya, jangan menyerah ketika kamu merasa masih dapat maju. Jangan pernah berkata "Aku tidak mencintaimu lagi" kalau
kamu tidak dapat membiarkannya pergi untuk selamanya.
9. Cinta datang kepada mereka yang masih mempunyai harapan,
walaupun 1001 kali mereka dikecewakan, kepada mereka yang masih
percaya meskipun mereka telah dikhianati, kepada mereka
yang memiliki keberanian untuk membangun kepercayaan "sekali
lagi" ketika kekecewaan itu ada.
10. Permulaan cinta adalah membiarkan mereka yang kita cinta menjadi
diri mereka sendiri, orang berbahagia karena cinta tidak pernah
memiliki seluruh apa yang mereka impikan, mereka hanya melakukan
1 hal yaitu cinta yang cukup untuk menutup kelemahan kekasih
mereka .....

Kamu, Milikku Yang Paling Berharga

Aku sangat menyukai ucapan mama: "Barang milikku yang paling berharga
adalah kamu!" Ucapan yang sangat menyejukkan hati dan sampai sekarang
aku masih mengingatnya terus!
Papa dan mama menikah karena dijodohkan orang tua, demikianlah yang
dialami para muda-mudi di jaman itu, tapi hal ini sudah umum. Di jaman
sekarang peristiwa itu sudah jarang terjadi, kebanyakan adalah hasil
pilihan sendiri. Tapi mama sangat mencintai papa, demikian juga dengan
papa dan mereka tampak selalu mesra, akur bagaikan sejoli yang tak
terpisahkan. Sangat sulit dibayangkan bahwa pernikahan mereka pernah
diterjang badai!
Badai itu nyaris memisahkan mereka hanya karena emosi sesaat saja! Papa
dan mama bekerja diinstansi yang sama, oleh karena itu setiap hari
berangkat dan pulang bersama. Suatu hari mereka kerja lembur,
mengadakan stock opname di gudang, hingga pukul 2.00 dinihari dan baru
pulang kerumah.
Papa sangat letih dan lapar, sampai di rumah tidak ada makanan maupun
minuman yang siap disaji. Papa yang lapar minta mama untuk menyiapkan
makanan dan minuman. Beberapa hari belakangan ini emosi mama memang
tidak stabil, ditambah lagi dengan adanya lembur, badan dan pikiran
sungguh melelahkan, sehigga denagn kondisi yang labil itu, mama spontan
menjawab dengan nada keras, "Mau makan dan minum, memangnya tidak
bisa masak sendiri? Apa tidak punya tangan dan kaki lagi, ya?"
Karena papa juga terlalu capek, langsung menjawab dengan acuh tak acuh,
"Kamu ini isteriku, memasak adalah sudah menjadi kewajibanmu!" Mama
langsung merespon, "Tengah malam begini mau masak apa? Sudah lewat
waktunya makan, orang laki seharusnya lebih kuat dari pada perempuan!"
Mendengar itu, marahlah papa, beliau langsung berteriak dengan emosi,
"Kamu salah makan obat apa kemarin? Mau sengaja cari ribut ya? Istri
memasak untuk suami adalah wajar, kenapa harus tergantung pada waktu?
Kamu tidak senang, ya? Kalau tidak senang, kamu pergi saja sekarang dari
rumah ini!!!"
Mama tidak menyangka akan menerima reaksi yang begitu keras. Setelah
terdiam sesaat, mama kemudian berkata sambil menitikkan air mata,
"kamu ingin aku pergi, baik aku akan pergi sekarang!" Mama segera kembali
ke kamar untuk mengemasi barang-barangnya. Melihat mama masuk kamar
dan berkemas-kemas, papa berkata kepada mama yang membelakanginya,
"Bagus! Pergi sana! Ambil semua barang-barangmu mu dan jangan kembali
lagi!"
Beberapa saat kemudian suasana menjadi sunyi senyap, tak ada kata-kata
kebencian lagi yang muncul, menit demi menit berlalu, tapi mama tetap tak
kunjung keluar dari kamar. Merasakan keanehan itu, papa kemudian
menyusul masuk kamar dan melihat mama sedang duduk diranjang penuh
dengan linangan air mata. Sambil menatap koper kulit besar yang masih
tergeletak di atas ranjang, melihat papa datang, dengan terisak-isak mama
berkata, "duduklah di atas koper kulit itu, supaya aku boleh mengenang
masa-masa perpisahan kita yang terakhir."
Merasa aneh, maka dengan sendu papa akhirnya tidak tahan juga untuk
tidak bertanya, " "Untuk apa?" Sambil menangis denagn terputus-putus
mama berkata, "Emas dan perak aku tidak memilikinya, "Tapi milikku yang
paling berharga adalah kamu!" Kamu dan anak-anakku, aku tidak memiliki
apapun...."
Meskipun kejadian itu telah lewat lama sekali, tapi aku masih mengingatnya
terus sampai sekarang. Apalagi ketika mama mengucapkan kata-kata
terakhir itu, papa merasa sangat tergoncang. Sejak malam itu, papapun
sadar dan kembali menghormati dan menyayangi mama. Menggandeng
tangan anak-anak, merangkul mama serta saling berpelukan. Kelak aku juga
bercita-cita ingin mendapatkan pasangan seperti papa.
Bagaimanapun kehidupan yang kita jalani dan kita hadapi tidaklah penting.
Namun yang terpenting adalah bagaimana sikap kita dalam menghadapi
peristiwa dan kejadian dalam hidup ini, terutama di saat-saat muncul
'badai' yang menguji kita.

Perpisahan Termanis (sebuah Fiksi-Musikal)

Aku dan kamu, bagai karang-pantai mencintai ombak lepas.
Dari jauh, aku mencintaimu dengan seluruh kekuranganku;
Menatap gelombang ombak-rambutmu
atau menikmati kilau cahaya-dirimu
pada senja yang meneggelamkan matahari di matamu.
Aku dan kamu, bagai karang-pantai yang mencintai laut lepas.
Ribuan mi dari hatimu, setiap detik aku berusaha melacak cintamu
pada setiap buih ombak yang menghantam diriku.
Bila ku katakana padamu tlah ku titipkan semua salamku
pada nadi-nadi sungai yang merambat-bermuara menuju
kedalam hatimu, pernahkah ia benar-benar sampai kepadamu?
Hingga akhirnya kita bertemu.
“Hai, aku Raka.” Kataku.
Senyum kita bertemu.
“Hera Dewi Purnama?” Aku tersenyum,
berharap kamu senang mendengarnya.
Tapi kamu diam saja. Aku pun jadi diam.
Barangkali kamu bertanya-tanya:
Bagaimana aku mengetahui nama lengkapmu
padahal kita baru kali pertama bertemu?
Sunyi bergetar di leher kita berdua.
Ah, bagaimana lagi, aku memang sudah tahu
banyak hal tentang dirimu;
Setiap hari aku mengagumimu,
sejak bertahun-tahun yang lalu.
Sejak pertemuan itu,
aku merasa hari-hari kita begitu akrab.
Meski sebatas ombak  yang setiap hari datang
memberiku sentuhan
Lalu pergi tanpa salam perpisahan.
Ah, mungkinkah sungai telah menyampaikan
semua salamku kepadamu,
menyusun kata-cita yang terbata-bata
menjadi sebuah sajak cinta,
dan kamu menerianya?
“Aku suka kamu. Maukah kamu jadi kekasihku?”
kataku malam itu.
Tapi kamu diam saja.
Sayangnya bukan isyarat persetujuan.
“Maaf.” Katamu , “Aku telah punya pacar.
Tepatnya calon suami. Kupikir kedekatan kita
hanya sebagai teman biasa.”
lalu kita berdiam, tanpa senyuman.
Aku menatapmu, kamu menatapku.
Ada getar yang meumpahkan
ribuan kata yang tak terucapkan
jadi sepi yang bergaung.
Ombaknya memeluk mata kaki kita berdua,
malam tinggal baying-bayang.
Sejak saat itu kita tak lagi bertemu.
Kamu kembali ke tempatmu,
aku tetap jadi karang pantai
yang cacat dihantam ombak.
Desau angin terdengar bagai lagu sedih.
Burung-burung hitam mengoak
bagai caci-maki sepanjang hari.
Pantai yang tak punya perasaan.
Aku akan pergi, akhirnya aku memutuskan;
Lalu bersalin rupa menjadi manusia biasa
mengemasi barang-barang dalam koper,
mengenakan kaus kaki dan sepatu.
Di setiap langkah yang ku tempuh
akan ku lepaskan satu per satu kenangan
tentang dirimu-meski tak seluruhnya.
Dari ribuan sejarah manusia yang sedih,
barangkali aku slah satunya,
tapi haruskah aku menghabiskan hidup
hanya untuk menjadi karang –pantai yang berasedih?
Ombakmu melambai-lambai
Seolah memanggilku untuk kembali.
“Tetaplah menjadi karang-pantai.”
lamat-lamat aku mendengar suara itu.
Kupikir itu hanya perasaanku saja.
Tidak, kataku dalam hati. Aku telah memutuskan.
Aku akan menjadi yang lain: bayang-bayang-
angin, pohon, gunung, atau langit.
Barangkali aku gagal menjadi kekasihmu,
tetapi cinta tetap ada: untuk apa dan untu siapa,
biarlah ia menentukan nasibnya sendiri. . .
Aku dan kamu
Bagai karang-pantai mencintai laut lepas?
Rupanya tidak lagi. 

lihat videonya di link berikut inihttps://youtu.be/70F_Hfq7iDE


Rabu, 20 Mei 2015

Bahasa Cinta

Bila cinta memanggilmu, turutlah bersamanya. Kendati jalan yang mesti
engkau lalui sangat keras dan terjal. Ketika sayap-sayapnya merangkulmu,
maka berserah dirilah padanya. Sekalipun pedang-pedang yang
bersemayam di balik sayap-sayap itu mungkin akan melukaimu. Ketika ia
bertutur kepadamu, maka percayalah padanya. Walaupun suaranya akan
memporak porandakan mimpi-mimpimu laksana angin utara yang meluluhlantakkan
tetanaman.
Cinta akan memahkotai dan menyalibmu. Menyuburkan dan mematikanmu.
Membumbungkanmu terbang tinggi, mengelus pucuk-pucuk rerantinganmu
yang lentik dan menerbangkanmu ke wajah matahari. Namun cinta juga
akan mencekik dan menguruk-uruk akar-akarmu sampai tercabut dari
perut bumi.
Serupa dengan sekantong gandum, cinta menyatukan dirimu dengan dirinya.
Meloloskanmu sampai engkau bugil bulat. Mengulitimu sampai engkau
terlepas dari kulit luarmu. Melumatmu untuk memutihkanmu.
Meremukkanmu sampai engkau menjelma liat.
Lantas,
Cinta akan membopongmu ke kobaran api sucinya. Sampai engkau berubah
menjadi roti yang disuguhkan dalam suatu jamuan agung kepada Tuhan.
Cinta melakukan semua itu hanya untukmu sampai engkau berhasil menguak
rahasia hatimu sendiri. Agar dalam pengertian itu engkau sanggup menjadi
bagian dari kehidupan. Jangan sekali-kali engkau ijinkan ketakutan
bersemayam di hatimu. Supaya engkau tidak memperbudak cinta hanya
demi meraup kesenangan. Sebab memang akan jauh lebih mulia bagimu.
Untuk segera menutupi aurat bugilmu dan meninggalkan altar pemujaan
cinta. Memasuki alam yang tak mengenal musim. Yang akan membuatmu
bebas tersenyum, tawa yang bukan bahak, hingga engkau pun akan
menangis, air mata yang bukan tangisan.
Cinta takkan pernah menganugerahkan apa pun kecuali wujudnya sendiri.
Dan tidak sekali-kali menuntut apapun kecuali wujudnya sendiri itu pula
Cinta tidak pernah menguasai dan tidak pernah dikuasai. Lantaran cinta
terlahir hanya demi cinta.
Manakala engkau bercinta, jangan pernah engkau tuturkan, "Tuhan
bersemayam di dalam lubuk hatiku". Namun ucapkanlah, "Aku tengah
bersemayam di lubuk hati Tuhan". Jangan pula engkau mengira bahwa
engkau mampu menciptakan jalanmu sendiri Sebab hanya dengan seijin
cintalah jalanmu akan terkuak.
Cinta tidak pernah mengambisikan apapun kecuali pemuasan dirinya sendiri
Tetapi bila engkau mencintai dan terpaksa mesti menyimpan hasrat, maka
jadikanlah hasratmu seperti ini :
Melumatkan diri dan menjelma anak-anak sungai yang gemericik
mengumandangkan tembang ke ranjang malam Memahami nyerinya rasa
kelembutan Berdarah oleh pandanganmu sendiri terhadap cinta
Menanggung luka dengan hati yang penuh tulus nan bahagia Bahagia dikala
fajar dengan hati mengepakkan sayap-sayap Dan melambaikan rasa syukur
untuk limpahan hari yang berbalur cinta Merenungkan muara-muara cinta
sambil beristirahat di siang hari. Dan kembali dikala senja dengan puja
yang menyesaki rongga hati.
Lantas,
Engkaupun berangkat ke peraduanmu dengan secarik doa. Yang disulurkan
kepada sang tercinta di dalam hatimu Yang diiringi seuntai irama pujian
yang meriasi bibirmu...
~ Kahlil

Arti Perempuan Bagi Laki-laki

Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika Tuhan memersatukan dua orang
yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi.
Dialah penolongmu yang sepadan, bukan lawan yang sepadan. Ketika
pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu,
tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat
engkau berada di depan, atau segera mengembalikan bola ketika bola itu
terlewat olehmu, dialah yang akan menutupi kekuranganmu.
Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki : perasaan, emosi,
kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk
melahirkan, mengurusi hal-hal yang kadang dianggap sepele.
Hingga ketika kau tidak mengerti hal-hal itu, dialah yang akan
menyelesaikan bagiannya. Sehingga tanpa kau sadari ketika menjalankan
sisa hidupmu... kau menjadi lebih kuat karena kehadirannya di sisimu. Jika
ada makhluk yang sangat bertolak belakang, kontras dengan lelaki, itulah
perempuan. Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan hati hanya dengan
sebuah senyuman, itulah perempuan.
Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang laki-laki, tetapi ia butuh
jaminan rasa aman darinya karena ia ada untuk dilindungi, tidak hanya
secara fisik tetapi juga emosi. Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta yang
akurat, bahasa yang teliti dan logis yang bisa disampaikan secara detail
dari seorang laki-laki, tetapi yang ia butuhkan adalah perhatiannya, katakata
yang lembut, ungkapan-ungkapan sayang yang sepele, namun baginya
sangat berarti, membuatnya aman di dekatmu.
Batu yang keras dapat terkikis habis oleh air yang luwes, sifat laki-laki
yang keras ternetralisir oleh kelembutan perempuan. Rumput yang lembut
tidak mudah tumbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar
dan rindang, seperti juga di dalam kelembutannya di situlah terletak
kekuatan dan ketahanan yang membuatnya bisa bertahan dalam situasi
apapun.
Ia lembut bukan untuk diinjak, rumput yang lembut akan dinaungi oleh
pohon yang kokoh dan rindang. Jika lelaki berpikir tentang perasaan
perempuan, itu sepersekian dari hidupnya. Tetapi jika perempuan berpikir
tentang perasaan lelaki, itu akan menyita seluruh hidupnya.
Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki- laki, karena
perempuan adalah bagian dari laki-laki, apa yang menjadi bagian dari
hidupnya, akan menjadi bagian dari hidupmu. Keluarganya akan menjadi keluarga barumu, keluargamu pun akan menjadi keluarganya juga. Sekalipun
ia jauh dari keluarganya, namun ikatan emosi kepada keluarganya tetap ada
karena ia lahir dan dibesarkan di sana. Karena mereka, ia menjadi seperti
sekarang ini. Perasaannya terhadap keluarganya, akan menjadi bagian dari
perasaanmu juga, karena kau dan dia adalah satu, dia adalah dirimu yang
tak ada sebelumnya.
Ketika pertandingan dimulai, pastikan dia ada di bagian lapangan yang sama
denganmu.

Jodoh

Orang-orang ”optimis” selalu berkata, jodoh kita adalah apa yang kita
usahakan, bukan semata-mata pemberian dari Tuhan. Jika kita yakin dan
berusaha, kita bisa mendapatkan jodoh yang kita inginkan. Seorang pria
telah berpacaran dengan gadis impiannya selama bertahun-tahun, dan dia
yakin bahwa gadis itu adalah jodohnya. Selama berpacaran, badai dan
karang telah mereka lalui bersama. Tak ada apapun di dunia yang bisa
membatalkan rencana pernikahan mereka berdua. Pada hari yang telah
ditentukan, upacara pernikahan mereka diselenggarakan dengan sangat
meriah. Sang pria menunjukkan dengan bangga kepada teman dan kerabat,
dia bisa menikahi gadis impiannya. Beberapa tahun kemudian seorang
teman mendapati pria itu duduk sendirian di taman. Setelah berbincangbincang,
teman tersebut mengetahui bahwa ia telah bercerai dari istrinya
karena suatu alasan yang tidak disebutkannya. Sang teman mencoba
menghibur dengan menceritakan pengalaman hidupnya. Bertahun-tahun lalu
ia mencintai seorang gadis dan berupaya keras untuk menikahinya, tapi
dengan berbagai macam alasan dan rintangan, ia harus say goodbye kepada
mimpi dan berpisah dengan gadis itu. Beberapa waktu kemudian, diapun
bertemu tanpa sengaja dengan seseorang yang kini menjadi ibu dari anakanaknya.
Jodoh adalah rahasia Tuhan. Kita tidak pernah tahu apakah suami, istri,
ataukah kekasih kita saat ini adalah benar-benar soulmate atau jodoh kita.
Tuhan telah menciptakan manusia berpasang-pasangan, sebagaimana yang
telah disebutkan di dalam kitab suci. Masalahnya apakah kita bisa
menemukan belahan jiwa itu. Kita mungkin tidak pernah menyadari bahwa
jodoh kita sebenarnya adalah orang yang selama ini ada di depan kita,
cuma kita yang terlalu ”sibuk” mencari bahkan sampai ke belahan dunia yang berbeda sekalipun. Tidak ada salahnya sama sekali jika kita berusaha
mendapatkan orang yang kita inginkan. Hanya saja terkadang kita terlalu
optimis dan sama sekali lupa bahwa ada faktor X, yaitu kekuatan ilahiyyah
(keTuhanan) yang sesungguhnya sangat menentukan dalam proses
pencarian kita.
Berdoalah kepada Sang Pencipta, apabila kita telah menemukan seseorang
yang kita harapkan, atau apabila telah menikah dan dikaruniai putra-putri,
atau bahkan belum menemukan belahan hati, semoga orang yang akan
bersama kita atau yang sedang bersama kita saat ini adalah jodoh kita,
sekarang dan selamanya.

Minggu, 17 Mei 2015

belajar cinta dari cicak

Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokkan
tembok. Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong di antara tembok
yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan
seekor cicak yang terperangkap di antara ruang kosong itu karena kakinya
melekat pada sebuah surat.
Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek surat
itu, ternyata surat tersebut telah ada disitu 10 tahun yang lalu ketika
rumah itu pertama kali dibuat.
Apa yang terjadi? Bagaimana cicak itu dapat bertahan dengan kondisi
terperangkap selama 10 tahun? Dalam keadaan gelap selama 10 tahun,
tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak
masuk akal.
Orang itu lalu berpikir, bagaimana cicak itu dapat bertahan hidup selama
10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada
surat itu! Bagaimana ia makan?
Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan cicak itu.
Apa yang dilakukan dan dimakannya hingga dapat bertahan. Kemudian,
tidak tahu dari mana datangnya, seekor cicak lain muncul dengan makanan
di mulutnya.....AHHH !!!.
Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor cicak lain
yang selalu memperhatikan cicak yang terperangkap itu selama 10 tahun.
Sungguh ini sebuah cinta, cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan
pada hewan yang kecil seperti dua ekor cicak itu. Apa yang dapat dilakukan
oleh cinta? Tentu saja sebuah keajaiban. Bayangkan, cicak itu tidak pernah
menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama
10 tahun. Bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia
yang begitu mengagumkan.
Jangan Pernah Mengabaikan Orang Yang Anda Kasihi !!!

Selasa, 12 Mei 2015

Cinta

Tuhan.....
Saat aku menyukai seorang teman
Ingatkanlah aku bahwa akan ada sebuah akhir
Sehingga aku tetap bersama Yang Tak Pernah Berakhir
Tuhan.....
Ketika aku merindukan seorang kekasih
Rindukanlah aku kepada yang rindu Cinta Sejati-Mu
Agar kerinduanku terhadap-Mu semakin menjadi
Tuhan.....
Jika aku hendak mencintai seseorang
Temukanlah aku dengan orang yang mencintai-Mu
Agar bertambah kuat cintaku pada-Mu
Tuhan.....
Ketika aku sedang jatuh cinta
Jagalah cinta itu
Agar tidak melebihi cintaku pada-Mu
Tuhan.....
Ketika aku berucap aku cinta padamu
Biarlah kukatakan kepada yang hatinya tertaut pada-Mu
Agar aku tak jatuh dalam cinta yang bukan karena-Mu
Sebagaimana orang bijak berucap
Mencintai seseorang bukanlah apa-apa
Dicintai seseorang adalah sesuatu
Dicintai oleh orang yang kau cintai sangatlah berarti
Tapi dicintai oleh Sang Pencinta adalah segalanya

Open Your Heart

Banyak orang bilang, cinta begitu sulit ditebak. Ia bagaikan burung yang
menari-nari disekeliling kita, mengepakkan sayapnya yang penuh warna,
memikat dan menarik hati kita untuk menangkapnya. Saat kita begitu
menginginkan cinta dalam genggaman, ia terbang menjauh. Namun saat kita
tidak mengharapkan, cinta hadir tanpa diundang. Kitapun tidak bisa
memaksakan cinta sekehendak hati kita. Memang, cinta adalah fenomena
hati yang sulit dimengerti.
Sebenarnya kita tidak perlu memeras otak terlalu keras untuk mengerti
cinta. Bahkan semakin keras kita memikirkan cinta, maka semakin lelah
pula kita. Cinta adalah untuk dirasakan, bukan dipikirkan. Yakinlah bahwa
cinta yang kita inginkan akan datang pada saat yang tepat. Namun bukan
berarti kita hanya duduk menanti cinta.
Sebarkanlah cinta pada keluarga, sahabat-sahabat kita dan sesama.
Dengan memberikan cinta, maka kita telah ”mengundang” cinta untuk
datang. Kita hanya perlu membuka hati. Biarkan kecantikan hati kita
memancar, mempesona cinta-cinta yang terbang disekeliling kita hingga
akhirnya hinggap dan bersemayam di hati selamanya.
Open your heart, then it will find its own way…..

Kekuatan Api Cinta

Alkisah suatu ketika, Kapak, Gergaji, Palu dan Nyala Api sedang
mengadakan perjalanan bersama-sama. Di suatu tempat perjalanan mereka
terhenti karena terdapat sepotong besi baja yang tergeletak menghalangi
jalan. Mereka berusaha menyingkirkan baja tersebut dengan kekuatan
yang mereka miliki masing-masing.
”Itu bisa aku singkirkan”, kata Kapak.
Pukulan-pukulannya keras sekali menghantam baja yang kuat dan keras
juga itu. Tapi tiap bacokan hanya membuat kapak itu lebih tumpul sendiri
sampai ia berhenti.
”Sini, biar aku yang urus,” kata Gergaji.
Dengan gigi-gigi yang tajam tanpa perasaan, iapun mulai menggergaji. Tapi
ia kaget dan kecewa, semua giginya jadi tumpul dan rontok.
”Apa kubilang,” kata Palu
”Kan aku sudah ngomong, kalian tak bisa. Sini, sini aku tunjukkan caranya”.
Tapi baru sekali ia memukul, kepalanya terpental sendiri, dan baja tetap
tidak berubah.
“Boleh aku coba?” tanya Nyala Api
Dan iapun melingkarkan diri, dengan lembut menggeluti, memeluk dan
mendekapnya erat-erat tanpa mau melepaskannya. Baja yang keras itupun
meleleh cair.
Renungan
Ada banyak hati yang cukup keras untuk melawan kemurkaan dan amukan
kemarahan demi harga diri. Tapi jarang ada hati yang tahan melawan nyala
api cinta kasih yang hangat.
Betapa arif dan bijak ada dalam sebuah kelembutan dan kehangatan,
seperti api yang mencairkan hati yang dingin. Ah, tak ada yang tahan
menampik nyala api cinta kasih.

Senin, 11 Mei 2015

Cintailah Cinta

Memang menyakitkan ketika kita mencintai seseorang namun ia tak
membalasnya, tetapi yang lebih menyakitkan adalah ketika kita mencintai
seseorang dan kita tidak pernah dapat menemukan keberanian untuk
mengungkapkan perasaan kita kepadanya.
Sebuah hal yang menyedihkan dalam hidup ketika kita bertemu dengan
seseorang, yang sangat berarti bagi kita hanya untuk mengetahui pada
akhirnya seseorang tersebut tidak ditakdirkan untuk bersama kita,
sehingga kita harus dengan berat hati membiarkannya pergi dan berlalu.
Kata-kata yang terucap tanpa perhitungan mungkin akan menyulutkan
perselisihan, perkataan yang kejam dapat menghancurkan kehidupan,
sebuah kata yang tak tepat, mungkin juga mampu menambah beban batin
seseorang, dan ... sebuah kata yang penuh cinta kasih mungkin
menyembuhkan dan memberikan berkah.
Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, kemudian tumbuh dengan sebuah
kecupan, dan berakhir dengan air mata. Ketika kita dilahirkan, kita
menangis begitu kerasnya sementara orang-orang disekeliling kita
tersenyum bahagia. Ketika kita menanggalkan hidup maka, kita adalah
pihak yang tersenyum begitu bahagia... sementara orang diseliling kita
menangis.

apakah cinta itu ?

Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab,
Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan,
Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah impian,
Mereka yang mencintai, menyebutnya takdir.
Kadang Tuhan yang mengetahui yang terbaik, akan memberi kesusahan
untuk menguji kita. Kadang Ia pun melukai hati, supaya hikmat-Nya bisa
tertanam dalam.
Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan di baliknya. Alasan yang
kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa
ketika Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.
Mengapa menunggu?
Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesagesa.
Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono.
Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai, kita
tidak ingin kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian itu.
Jika ingin berlari, belajarlah berjalan duhulu,
Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu,
Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.
Pada akhirnya, lebih baik menunggu orang yang kita inginkan, ketimbang
memilih apa yang ada.
Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai, ketimbang memuaskan
diri dengan apa yang ada.
Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat, Karena hidup ini terlampau
singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah, karena menunggu
mempunyai tujuan yang mulia dan misterius.
Perlu kau ketahui bahwa Bunga tidak mekar dalam waktu semalam,
Kota Roma tidak dibangun dalam sehari,
Kehidupan dirajut dalam rahim selama sembilan bulan,
Cinta yang agung terus bertumbuh selama kehidupan.
Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama, Dan
penantian kita tidaklah sia-sia.
Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal - iman, keberanian, dan
pengharapan - penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun
bayangkan.
Pada akhirnya. Tuhan dalam segala hikmat-Nya, meminta kita menunggu,
karena alasan yang penting.

Minggu, 10 Mei 2015

Cinta Dan Waktu

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda
abstrak : ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya.
Mereka hidup berdampingan dengan baik.
Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut
tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau
cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan
karena ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di
tepi pantai dan mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin
naik membasahi kaki Cinta.
Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.
”Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta.
”Aduh! Maaf, Cinta!” kata Kekayaan.
“Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu
serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di
perahuku ini”.
Lalu Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali,
namun dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya.
“Kegembiraan! Tolong aku!”, teriak Cinta.
Namun kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga
ia tak mendengar teriakan Cinta.
Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin
panik. Tak lama lewatlah Kecantikan.
“Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!”, teriak Cinta
“Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti
kamu mengotori perahuku yang indah ini”, sahut Kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu
lewatlah Kesedihan.
”Oh, Kesedihan. Bawalah aku bersamamu”, kata Cinta.
”Maaf Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja...” kata
Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.
Cinta putus asa. Ia merasakan air semakin naik dan akan
menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara.
”Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!”
Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan
perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air
menenggelamkannya.
Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.
Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui
siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya
kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.
”Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu” kata orang itu.
”Tapi mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan temanteman
yang mengenalku pun enggan menolongku” tanya Cinta heran.
”Sebab” kata orang itu
”Hanya Waktulah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu...”

Laki-Laki Lelaki Sejati

Aku bertanya pada Bunda, bagaimana memilih Lelaki Sejati ?
Bunda menjawab, Nak..........
Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar,
Tetapi dari kasih sayangnya pada orang disekitarnya
Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang,
Tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran
Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya,
Tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa
Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati ditempat
bekerja,
Tetapi dari bagaimana dia dihormati di dalam rumah
Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan,
Tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan
Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang,
Tetapi dari hati yang ada dibalik itu
Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yg memuja,
Tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya
Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari barbel yang dibebankan,
Tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan
Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca kitab suci,
Tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca
- So Jangan Sampai Salah Memilih Yach!!! -

Delapan Kado Terindah

Delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi
orang-orang yang Anda sayangi.
KEHADIRAN
Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai
harganya. Memang kita juga bisa hadir di hadapannya lewat surat, telepon,
foto atau faks. Namun dengan berada di sampingnya, anda dan dia dapat
berbagi perasaan, perhatian dan kasih sayang secara lebih utuh dan
intensif. Jadilah kehadiran anda sebagai pembawa kebahagiaan.
MENDENGAR
Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang
lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Dengan mencurahkan
perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah
menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar
dengan baik, pastikan anda dalam keadaan betul-betul rileks dan bisa
menangkap utuh apa yang bisa disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu
menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini
memudahkan anda memberikan tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak
harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan manispun akan
terdengar manis baginya.
DIAM
Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai
untuk menghukum, mengusir atau membingungkan orang. Tapi lebih dari
segalanya, diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang
karena memberinya ”ruang”. Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa
gemar menasehati, mengatur, mengkritik bahkan mengomel.
KEBEBASAN
Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki
atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku
mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan
adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah ”Kau bebas berbuat semaumu”. Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah
memberinya kepercayaan penuh untuk bertangung jawab atas segala hal
yang ia putuskan atau lakukan.
KEINDAHAN
Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih
ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan sebuah
kado yang indah. Selain keindahan penampilan pribadi, andapun bisa
menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di
ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.
TANGGAPAN POSITIF
Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran,
sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang
benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba
hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah
ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih
atas segala hal yang dilakukannya demi anda. Ingat-ingat pula, pernahkah
anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga
permintaan maaf) adalah kado indah yang sering terlupakan.
KESEDIAAN MENGALAH
Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai
menjadi pertengkaran yang hebat. Bila anda memikirkan hal ini, berarti
anda siap memberikan kado ”kesediaan mengalah”. Kesediaan untuk
mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari
bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.
SENYUMAN
Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman,
terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang
beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram,
bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat
untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali anda
menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi?

Love = Waiting 4 A Bus.... Ada Benernya Sih...

Sebuah bis datang, dan kamu bilang,
"Wah..terlalu penuh, sumpek, bakalan nggak bisa duduk nyaman neh!
Aku tunggu bis berikutnya aja deh."
Kemudian, bis berikutnya datang.
Kamu melihatnya dan berkata,
"Aduh bisnya kurang asik nih, nggak bagus lagi.. nggak mau ah.."
Bis selanjutnya datang, cool dan kamu berminat,
tapi seakan-akan dia tidak melihatmu dan lewat begitu saja.
Bis keempat berhenti di depan kamu.
Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamu bilang,
"Nggak ada AC nih, bisa kepanasan aku".
Maka kamu membiarkan bis keempat itu pergi.
Waktu terus berlalu,
kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke kantor.
Ketika bis kelima datang,
kamu sudah tak sabar,
kamu langsung melompat masuk ke dalamnya.
Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bis.
Bis tersebut jurusannya bukan yang kamu tuju!
Dan kau baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama.
Moral dari cerita ini :
sering kali seseorang menunggu orang yang benar-benar 'ideal'
untuk menjadi pasangan hidupnya.
Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita.
Dan kamu pun sekali-kali tidak akan pernah bisa menjadi 100% sesuai
keinginan dia. Tidak ada salahnya memiliki 'persyaratan' untuk 'calon',
tapi tidak ada salahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di
depan kita.
Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju.
Apabila ternyata memang tidak cocok, apa boleh buat.
tapi kamu masih bisa berteriak 'Kiri' ! dan keluar dengan sopan.
Maka memberi kesempatan pada yang berhenti di depanmu,
semuanya bergantung pada keputusanmu.
Daripada kita harus jalan kaki sendiri menuju kantormu,
dalam arti menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.
Cerita ini juga berarti,
kalau kebetulan kamu menemukan bis yang kosong,
kamu sukai dan bisa kamu percayai,
dan tentunya sejurusan dengan tujuanmu,
kamu dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis tersebut di
depanmu,
agar dia dapat memberi kesempatan kepadamu untuk masuk ke dalamnya.
Karena menemukan yang seperti itu
adalah suatu berkah yang sangat berharga dan sangat berarti.
Bagimu sendiri, dan bagi dia.
Lalu bis seperti apa yang kamu tunggu? :-)

Senin, 04 Mei 2015

Bagaimana Anda Mampu Dan Kuat Bekerja

Bagaimana seseorang tahan berjam-jam bekerja seolah tak mengenal
lelah? Apapula rahasia pekerja rig lepas pantai yang meninggalkan anak
istri bertarung dengan angin dan badai? Bagaimana jika dengan para
petani, nelayan, kuli, supir angkutan, pekerja berat yang tahan membanting
tulang ditengah terik panas atau dingin malam? Kekuatan apa yang
mendorong mereka begitu kuat secara fisik dan tangguh secara mental?
Sedangkan di sudut sempit yang lain, banyak orang mengeluh karena
persoalan yang tak lebih besar dari ujung kuku.
Kekuatan itu bernama cinta. Cinta yang melahirkan harapan dan pengabdian
bagi kepada siapakah mereka mempersembahkan hasil kerja mereka;
kepada keluarga nun jauh disana; kepada masyarakat banyak yang
membutuhkan karya mereka; kepada alam yang mengasuh mereka; kepada
masa depan kehidupan yang sejahtera; atau kepada hati tempat cinta itu
mengalir.
Bila anda berkeluh kesah hanya karena harus memperpanjang waktu kerja
anda beberapa jam saja, maka kenanglah punggung bungkuk seorang kakek
yang menarik sampah kota ini. Beliau memiliki sesuatu yang kita cintai,
yang kepadanya ia ulurkan kerja. Kepada beliau kita belajar pengabdian
atas nama cinta.

Jika Tuhan Membawa Engkau Kepada Cinta...

Ce : Mengapa kamu menyukai saya?
Co : Saya tidak dapat menjelaskan alasannya.
Tetapi saya sungguh menyukai engkau
Ce : Kamu bahkan tidak dapat memberikan alasan kepada saya
Bagaimana kamu dapat berkata menyukai saya?
Bagaimana kamu dapat berkata kamu mencintai saya?
Co : Saya sungguh tidak tahu alasannya,
tetapi saya dapat membuktikan bahwa saya mencintai kamu.
Ce : Bukti? Tidak!
Saya mau kamu menjelaskan alasannya.
Pacar kawan saya dapat berkata kepada kawan saya
bahwa dia mencintai kawan saya, tetapi kamu tidak dapat!
Co : Ok ok!!!
Hmm karena kamu cantik,
karena suaramu enak didengar,
karena kamu penuh perhatian,
karena kamu mengasihi,
karena kamu bijaksana,
karena senyummu,
karena setiap gerakanmu
Sayangnya, beberapa hari kemudian,
sang cewek mengalami kecelakaan dan mengalami koma.
Sang cowok kemudian menaruh surat di sisinya,
dan isinya sebagai berikut:
Kekasihku,
Karena suaramu yang merdu saya mencintaimu.
Sekarang dapatkah kamu berbicara?
Tidak!
Oleh karena itu saya tak dapat mencintaimu.
Karena kamu penuh perhatian dan peduli
maka saya menyukaimu.
Sekarang kamu tidak dapat menunjukkannya,
oleh karena itu saya tak dapat mencintaimu
Karena senyummu, karena setiap gerakanmu
maka saya mencintaimu
Sekarang dapatkah kamu tersenyum?
Dapatkah kamu bergerak?
Tidak!
Karena itu saya tak dapat mencintaimu..
Jika cinta memerlukan alasan,
seperti sekarang,
maka tidak ada alasan lagi bagi saya untuk mencintai engkau lagi.
Apakah cinta memerlukan alasan?
TIDAK!
Oleh karena itu, saya masih tetap mencintaimu
dan cinta tidak memerlukan alasan
Ketika mencintai seseorang
jangan pernah menyesal dengan apa yang pernah kamu lakukan
menyesallah terhadap apa yang tidak pernah kamu tidak lakukan.
Jika Tuhan membawa engkau kepada cinta..
Dia akan memampukan engkau untuk bisa mengatasinya.

Rabu, 25 Maret 2015

Tambahkan Cinta Kurangi Benci

Si pria sebetulnya tampil biasa saja dan tak ada yang begitu
memperhatikan dia, tapi pada saat pesta selesai dia memberanikan diri
mengajak si gadis untuk sekedar mencari minuman hangat. Si gadis agak
terkejut, tapi karena kesopanan si pria itu, si gadis mengiyakan ajakannya.
Mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffee shop, tapi si pria sangat
gugup untuk berkata apa-apa dan si gadis mulai merasa tidak nyaman dan
berkata, "Kita pulang saja?".
Namun tiba-tiba si pria meminta sesuatu pada sang pramusaji, "Bisa minta
garam buat kopi saya?" Semua orang yang mendengar memandang dengan
ke arah si pria, aneh sekali! Wajahnya berubah merah, tapi tetap saja dia
memasukkan garam tersebut ke dalam kopinya dan meminumnya.
Si gadis dengan penasaran bertanya, "Kenapa kamu bisa punya kebiasaan
seperti ini?" Si pria menjawab, "Ketika saya kecil, saya tinggal di daerah
pantai dekat laut, saya suka bermain di laut, saya dapat merasakan
rasanya laut, asin dan sedikit menggigit, sama seperti kopi asin ini. Dan
setiap saya minum kopi asin, saya selalu ingat masa kanak-kanak saya, ingat
kampung halaman, saya sangat rindu kampung halaman saya, saya kangen
orang tua saya yang masih tinggal di sana."
Begitu berkata kalimat terakhir, mata si pria mulai berkaca-kaca, dan si
gadis sangat tersentuh akan perasaan tulus dari ucapan pria di hadapannya
itu. Si gadis berpikir bila seorang pria dapat bercerita bahwa ia rindu
kampung halamannya, pasti pria itu mencintai rumahnya, peduli akan
rumahnya dan mempunyai tanggung jawab terhadap rumahnya. Kemudian si
gadis juga mulai berbicara, bercerita juga tentang kampung halamannya
nun jauh di sana , masa kecilnya dan keluarganya.
Suasana kaku langsung berubah menjadi sebuah perbincangan yang hangat juga akhirnya menjadi sebuah awal yang indah dalam cerita mereka
berdua.
Mereka akhirnya berpacaran. Si gadis akhirnya menemukan bahwa si pria
itu adalah seorang lelaki yang dapat memenuhi segala permintaannya, dia
sangat perhatian, berhati baik, hangat, sangat perduli... betul-betul
seseorang yang sangat baik tapi si gadis hampir saja kehilangan seorang
lelaki seperti itu!
Kopi asin yang ada gunanya...
Kemudian cerita berlanjut seperti layaknya setiap cerita cinta yang indah,
sang putri menikah dengan sang pangeran dan mereka hidup bahagia
selamanya, dan setiap saat sang putri membuat kopi untuk sang pangeran,
ia membubuhkan garam di dalamnya, karena ia tahu bahwa itulah yang
disukai oleh pangerannya.
Setelah 40 tahun, si pria meninggal dunia, dan meninggalkan sebuah surat
yang berkata, "Sayangku yang tercinta, mohon maafkan saya, maafkan
kalau seumur hidupku adalah dusta belaka. Hanya sebuah kebohongan yang
aku katakan padamu ... tentang kopi asin."
Ingat sewaktu kita pertama kali jalan bersama? Saya sangat gugup waktu
itu, sebenarnya saya ingin minta gula tapi malah berkata garam. Sulit
sekali bagi saya untuk mengubahnya karena kamu pasti akan tambah
merasa tidak nyaman, jadi saya maju terus. Saya tak pernah terpikir
bahwa hal itu ternyata menjadi awal komunikasi kita! Saya mencoba untuk
berkata sejujurnya selama ini, tapi saya terlalu takut melakukannya,
karena saya telah berjanji untuk tidak membohongimu untuk suatu apa
pun.
Sekarang saya sekarat, saya tidak takut apa-apa lagi jadi saya katakan
padamu yang sejujurnya, saya tidak suka kopi asin, betul-betul aneh dan
rasanya tidak enak. Tapi saya selalu dapat kopi asin seumur hidupku sejak
bertemu denganmu, dan saya tidak pernah sekalipun menyesal untuk segala sesuatu yang saya lakukan untukmu. Memilikimu adalah kebahagiaan
terbesar dalam seluruh hidupku. Bila saya dapat hidup untuk kedua kalinya,
saya tetap ingin bertemu kamu lagi dan memilikimu seumur hidupku,
meskipun saya harus meminum kopi asin itu lagi.
Air mata si gadis betul-betul membuat surat itu menjadi basah. Kemudian
hari bila ada seseorang yang bertanya padanya, apa rasanya minum kopi
pakai garam?
Si gadis pasti menjawab, "Rasanya manis."
Kadang Anda merasa Anda mengenal seseorang lebih baik dari orang lain,
tapi hanya untuk menyadari bahwa pendapat Anda tentang seseorang itu
bukan seperti yang Anda gambarkan. Sama seperti kejadian kopi asin tadi.
Tambahkan Cinta dan Kurangi Benci karena terkadang garam terasa lebih
manis daripada gula.

Minggu, 15 Maret 2015

Kisah Seekor Kupu-kupu

Di sebuah kota kecil yang tenang dan indah, ada sepasang laki-laki dan
perempuan yang saling mencintai. Mereka selalu bersama memandang
matahari terbit di puncak gunung, bersama di pesisir pantai menghantar
matahari senja. Setiap orang yang bertemu dengan mereka tidak bisa
tidak akan menghantar dengan pandangan kagum dan doa bahagia. Mereka
saling mengasihi satu sama lain Namun pada suatu hari, malang sang lelaki
mengalami luka berat akibat sebuah kecelakaan. Ia berbaring di atas
ranjang pasien beberapa malam tidak sadarkan diri di rumah sakit. Siang
hari sang perempuan menjaga di depan ranjang dan dengan tiada henti
memanggil-memanggil kekasih yang tidak sadar sedikitpun.
Malamnya ia ke gereja kecil di kota tersebut dan tak lupa berdoa kepada
Tuhan Agar kekasihnya selamat. Air matanya sendiri hampir kering karena
menangis sepanjang hari.
Seminggu telah berlalu, sang lelaki tetap pingsan tertidur seperti dulu,
sedangkan si perempuan telah berubah menjadi pucat pasi dan lesu tidak
terkira, namun ia tetap dengan susah payah bertahan dan akhirnya pada
suatu hari Tuhan terharu oleh keadaan perempuan yang setia dan teguh
itu, lalu Ia memutuskan memberikan kpada perempuan itu sebuah
pengecualian kpada dirinya. Tuhan bertanya kepadanya "Apakah kamu
benar-benar bersedia menggunakan nyawamu sendiri untuk menukarnya?".
Si perempuan tanpa ragu sedikitpun menjawab "Ya".
Tuhan berkata "Baiklah, Aku bisa segera membuat kekasihmu sembuh
kembali, namun kamu hrs berjanji menjelma menjadi kupu-kupu selama 3
tahun. Pertukaran seperti ini apakah kamu juga bersedia?". Si perempuan
terharu setelah mendengarnya dan dengan jawaban yang pasti menjawab
"saya bersedia!".
Hari telah terang. Si perempuan telah menjadi seekor kupu-kupu yang
indah. Ia mohon Diri pada Tuhan lalu segera kembali ke rumah sakit.
Hasilnya, lelaki itu benar-benar telah siuman bahkan ia sedang berbicara dengan seorang dokter. Namun sayang, ia tidak dapat mendengarnya sebab
ia tak bisa masuk ke ruang itu.
Dengan di sekati oleh kaca, ia hanya bisa memandang dari jauh kekasihnya
sendiri. Beberapa hari kemudian, sang lelaki telah sembuh. Namun ia sama
sekali tidak bahagia. Ia mencari keberadaan sang perempuan pada setiap
orang yang lewat, namun tidak ada yang tahu sebenarnya sang perempuan
telah pergi kemana.
Sang lelaki sepanjang hari tidak makan dan istirahat terus mencari. Ia
begitu rindu kepadanya, begitu inginnya bertemu dengan sang kekasih,
namun sang perempuan Yang telah berubah menjadi kupu-kupu bukankah
setiap saat selalu berputar di sampingnya? Hanya saja ia tidak bisa
berteriak, tidak bisa memeluk. Ia hanya bisa memandangnya secara diamdiam.
Musim panas telah berakhir, angin musim gugur yang sejuk meniup
jatuh daun pepohonan. Kupu-kupu mau tidak mau harus meninggalkan
tempat tersebut lalu terakhir kali ia terbang dan hinggap di atas bahu
sang lelaki.
Ia bermaksud menggunakan sayapnya yang kecil halus membelai wajahnya,
menggunakan mulutnya yang kecil lembut mencium keningnya. Namun
tubuhnya yang kecil dan lemah benar-benar tidak boleh di ketahui olehnya,
sebuah gelombang suara tangisan yang sedih hanya dapat di dengar oleh
kupu-kupu itu sendiri dan mau tidak mau dengan berat hati ia meninggalkan
kekasihnya, terbang ke arah yang jauh dengan membawa harapan.
Dalam sekejap telah tiba musim semi yang kedua, sang kupu-kupu dengan
tidak sabarnya segera terbang kembali mencari kekasihnya yang lama di
tinggalkannya. Namun di samping bayangan yang tak asing lagi ternyata
telah berdiri seorang perempuan cantik. Dalam sekilas itu sang kupu-kupu
nyaris jatuh dari angkasa.Ia benar-benar tidak percaya dengan
pemandangan di depan matanya sendiri. Lebih tidak percaya lagi dengan
omongan yang di bicarakan banyak orang. Orang-orang selalu menceritakan
ketika hari natal, betapa parah sakit sang lelaki. Melukiskan betapa baik
dan manisnya dokter perempuan itu. Bahkan melukiskan betapa sudah
sewajarnya percintaan mereka dan tentu saja juga melukiskan bahwa sang
lelaki sudah bahagia seperti dulu kala Sang kupu-kupu sangat sedih. Beberapa hari berikutnya ia seringkali
melihat kekasihnya sendiri membawa perempuan itu ke gunung memandang
matahari terbit, menghantar matahari senja di pesisir pantai. Segala yang
pernah di milikinya dahulu dalam sekejap tokoh utamanya telah berganti
seorang perempuan lain sedangkan ia sendiri selain kadangkala bisa hinggap
di atas bahunya, namun tidak dapat berbuat apa-apa.
Musim panas tahun ini sangat panjang, sang kupu-kupu setiap hari terbang
rendah dengan tersiksa dan ia sudah tidak memiliki keberanian lagi untuk
mendekati kekasihnya sendiri. Bisikan suara antara ia dengan perempuan
itu, ia dan suara tawa bahagianya sudah cukup membuat hembusan napas
dirinya berakhir, karenanya sebelum musim panas berakhir, sang kupukupu
telah terbang berlalu. Bunga bersemi dan layu. Bunga layu dan
bersemi lagi. Bagi seekor kupu-kupu waktu seolah-olah hanya menandakan
semua ini.
Musim panas pada tahun ketiga, sang kupu-kupu sudah tidak sering lagi
pergi mengunjungi kekasihnya sendiri. Sang lelaki bekas kekasihnya itu
mendekap perlahan bahu si perempuan, mencium lembut wajah
perempuannya sendiri. Sama sekali tidak punya waktu memperhatikan
seekor kupu-kupu yang hancur hatinya apalagi mengingat masa lalu.
Tiga tahun perjanjian Tuhan dengan sang kupu-kupu sudah akan segera
berakhir dan pada saat hari yang terakhir, kekasih si kupu-kupu
melaksanakan pernikahan dengan perempuan itu.
Dalam kapel kecil telah dipenuhi orang-orang. Sang kupu-kupu secara diamdiam
masuk ke dalam dan hinggap perlahan di atas pundak Tuhan. Ia
mendengarkan sang kekasih yang berada dibawah berikrar di hadapan
Tuhan dengan mengatakan "saya bersedia menikah dengannya!". Ia
memandangi sang kekasih memakaikan cincin ke tangan perempuan itu,
kemudian memandangi mereka berciuman dengan mesranya lalu mengalirlah
air mata sedih sang kupu-kupu.
Dengan pedih hati Tuhan menarik napas "Apakah kamu menyesal?". Sang
kupu-kupu mengeringkan air matanya "Tidak". Tuhan lalu berkata di sertai
seberkas kegembiraan "Besok kamu sudah dapat kembali menjadi dirimu sendiri". Sang kupu-kupu menggeleng-gelengkan kepalanya "Biarkanlah aku
menjadi kupu-kupu seumur hidup".
Ada beberapa kehilangan merupakan takdir. Ada beberapa pertemuan
adalah yang tidak akan berakhir selamanya. Mencintai seseorang tidak
mesti harus memiliki, namun memiliki seseorang maka harus baik-baik
mencintainya.

Hati Yang Sempurna

Pada suatu hari, seorang pemuda berdiri di tengah kota dan menyatakan
bahwa dialah pemilik hati yang terindah di kota itu. Banyak orang kemudian
berkumpul dan mereka semua mengagumi hati pemuda itu, karena memang
benar-benar sempurna. Tidak ada satu cacat atau goresan sedikitpun di
hati pemuda itu. Pemuda itu sangat bangga dan mulai menyombongkan
hatinya yang indah.
Tiba-tiba, seorang lelaki tua menyeruak dari kerumunan, tampil ke depan
dan berkata "Mengapa hatimu masih belum seindah hatiku ?".
Kerumunan orang-orang dan pemuda itu melihat pada hati pak tua itu. Hati
pak tua itu berdegup dengan kuatnya, namun penuh dengan bekas luka,
dimana ada bekas potongan hati yang diambil dan ada potongan yang lain
ditempatkan di situ; namun tidak benar-benar pas dan ada sisi-sisi
potongan yang tidak rata. Bahkan, ada bagian-bagian yang berlubang
karena dicungkil dan tidak ditutup kembali. Orang-orang itu tercengang
dan berpikir, bagaimana mungkin pak tua itu mengatakan bahwa hatinya
lebih indah ?
Pemuda itu melihat kepada pak tua itu, memperhatikan hati yang
dimilikinya dan tertawa "Anda pasti bercanda, pak tua", katanya.
"Bandingkan hatimu dengan hatiku, hatiku sangatlah sempurna sedangkan
hatimu tak lebih dari kumpulan bekas luka dan cabikan".
"Ya", kata pak tua itu," Hatimu kelihatan sangat sempurna meski demikian
aku tak akan menukar hatiku dengan hatimu. Lihatlah, setiap bekas luka ini
adalah tanda dari orang-orang yang kepadanya kuberikan kasihku, aku
menyobek sebagian dari hatiku untuk kuberikan kepada mereka, dan
seringkali mereka juga memberikan sesobek hati mereka untuk menutup
kembali sobekan yang kuberikan.
Namun karena setiap sobekan itu tidaklah sama, ada bagian-bagian yang
kasar, yang sangat aku hargai, karena itu mengingatkanku akan cinta kasih
yang telah bersama-sama kami bagikan. Adakalanya, aku memberikan
potongan hatiku begitu saja dan orang yang kuberi itu tidak membalas dengan memberikan potongan hatinya. Hal itulah yang meninggalkan
lubang-lubang sobekan memberikan cinta kasih adalah suatu kesempatan.
Meskipun bekas cabikan itu menyakitkan, mereka tetap terbuka, hal itu
mengingatkanku akan cinta kasihku pada orang-orang itu, dan aku
berharap, suatu ketika nanti mereka akan kembali dan mengisi lubanglubang
itu. Sekarang, tahukah engkau keindahan hati yang sesungguhnya
itu?"
Pemuda itu berdiri membisu dan airmata mulai mengalir di pipinya. Dia
berjalan ke arah pak tua itu, menggapai hatinya yang begitu muda dan
indah, lalu merobeknya sepotong. Pemuda itu memberikan robekan hatinya
kepada pak tua dengan tangan-tangan yang gemetar. Pak tua itu menerima
pemberian itu, menaruhnya di hatinya dan kemudian mengambil sesobek
dari hatinya yang sudah amat tua dan penuh luka, kemudian
menempatkannya untuk menutup luka di hati pemuda itu. Sobekan itu pas,
tetapi tidak sempurna, karena ada sisi-sisi yang tidak sama rata.
Pemuda itu melihat ke dalam hatinya, yang tidak lagi sempurna tetapi kini
lebih indah dari sebelumnya, karena cinta kasih dari pak tua itu telah
mengalir ke dalamnya. Mereka berdua kemudian berpelukan dan berjalan
beriringan.

Senin, 09 Maret 2015

DANDANGAN di kudus

Jalan-jalan ke beberapa kota kecil di Jawa Tengah, mengingatkan kembali ke masa lalu. Perjalanan ini mungkin bisa dibilang tanpa rencana cukup. Dapat kabar dari keluarga kampung halaman, sore hari langsung tancap gas. Pesan tiket keberangkatan di sore hari, pagi harinya sudah sampai di rumah.

Perjalanan ini cukup istimewa, mengingat hari ini adalah ujung bulan Sya'ban. Artinya, dalam hitungan jari, bulan Ramadhan menyambut kami.

Tepatnya di Kudus, dimana saya pernah dibesarkan, ada suasana yang tak pernah hilang seperti dahulu ketika masih kanak-kanak. Persisnya, suasana adat daerah menyambut bulan suci penuh berkah semakin meriah di tengah hiruk-pikuk modernisasi pembangunan yang mulai menyebar ke seantero kota kretek ini. 

Kalau di Semarang ada pesta menyambut ramadhan disebut Dugderan, atau di Solo ada acara ruwahan, di Kudus ramai orang berkunjung ke sekitar Menara. Di sanalah pesta menyambut ramadhan berlangsung. Namanya Bedug Dandang. Kebetulan rumah saya hanya berjarak sekitar 200 meter dari Masjid Menara Kudus, jadi Bedug Dandang adalah pesta adat yang cukup saya kenal secara baik dan mendalam semasa kanak-kanak.

Bedug dandang awalnya adalah upacara pengumuman dari Sunan Kudus bernama Ja'far Shodiq kepada masyarakat sekitar. Di sana diumumkan kapan awal Ramadhan akan dimulai. Karena pengumuman ini bersifat penting, orang-orang yang ada di sekitar karesidenan Kudus yang meliputi kota Kudus, Jepara, Demak, Pati hingga Rembang banyak berkumpul dan mendengar langsung pengumuman ini di Masjid Menara Kudus.

Di masa dulu, untuk mengumpulkan orang banyak cukup dipukul tetabuhan. Di antara tetabuhan yang nyaring adalah dandang, sejenis alat masak yang biasa digunakan oleh para ibu-ibu. Alat ini terbuat dari aluminium atau seng. Dan jika ditabuh, nyaring suaranya cukup menjangkau jauh. Karena alat ini sering dipakai untuk mengumpulkan orang-orang di hari menjelang ramadhan, dinamakankanlah peristiwa pengumuman itu sebagai Bedug Dandang sebagai pertanda akan disiarkan pengumuman penting langsung dari Sunan Kudus.

Lambat laun, dari tahun ke tahun, pengumuman ini semakin menarik perhatian orang banyak. Hingga akhirnya, berkumpullah ratusan orang hanya untuk mendengar wejangan dan petuah dari Sunan Kudus akan datangnya bulan puasa esok hari.

Bagi para pengusaha, ramainya orang berkumpul menjadi magnet bisnis yang cukup menggiurkan. Sedikit demi sedikit, dari tahun ke tahun orang yang datang tidak saja untuk kepentingan mendengar pengumuman itu saja, tetapi juga mendatangkan para saudagar kecil untuk sekedar menggelar dagangan sederhana. Karena yang datang tidak saja orang tua, tetapi juga anak-anak mereka, jualan yang ada juga bermacam-macam, dari sekedar kerajinan tangan hingga mainan anak-anak. 

Keramaian ini mencapai 3 Km dari radius pusat Masjid Menara Kudus sepanjang jalan Sunan Kudus. Ke Barat (menuju Jepara) ia mencapai pasar Jember, Ke Utara hingga perempatan Sucen, ke Selatan berbatas dengan Perempatan Majapahit dan Ke Timur melewati alun-alun dan hingga mendekati Pasar Kliwon.

Karena banyak orang yang datang dan silih berganti dari berbagai kota ke area pesta rakyat ini, orang sekitar pun menyebut Bedug Dandang ini dengan "Dandangan", yang bisa diartikan dengan jalan-jalan di area Bedug Dandang. 

Melihat yang berdagang mulai menyebar tanpa aturan di sekitar area Masjid Menara Kudus ini, pemerintah Kudus berinisiatif mengaturnya. Lapak-lapak daganganpun diatur. Mungkin karena melihat ini sebagai bisnis yang menggiurkan, pemerintah pun menarik pungutan kepada para pedagang. Pada beberapa tahun ke belakang, pungutan semakin diperlebar hingga pengunjung pun juga ditarik juga.

Area Dipindah, Pengunjung pun Surut
Pada saat Pemerintah Kabupaten Kudus sedang asik dengan pembangunan dan slogan kebersihan dan kerapihan, Bupati berinisitif memindahkan area lokasi Bedug Dandang ini ke GOR dan sekitarnya. Kira-kira, dari berjarak 5 Km dari Masjid Menara Kudus. Namun sayangnya, para pengamat budaya dan para orang tua yang tahu betul fungsi dari Bedug Dandang ini hanya berkeluh, menyayangkan sikap Bupati yang tak peduli asal muasal pesta budaya rakyat ini lahir. Dan benar adanya, para pengunjung pun surut. Bahkan bisa dibilang menurun drastis.

Akhirnya, tahun berikutnya Bedug Dandang dipindah kembali ke tempat asalnya. Bedug Dandang pun ramai kembali. Demi menjaga keramaian dan kerapihan, serta tidak memacetkan pusat kota, area Bedug Dandang dibatasi hingga radius 1 Km dari Masjid Menara, atau persis berhenti di mulut alun-alun kota Kudus. Sementara ke Barat dibatasi hingga perempatan Jember.

Setelah lebih dari tiga belas tahun tidak menikmati Bedug Dandang di Kudus, ada banyak yang berubah dari pesta acara ini. Jika yang dulu datang ke sini mereka banyak yang memakai sandal dan sarung karena memang tempat ini adalah lokasi pesantren dan santri, kini para pengunjung banyak yang bergaya anak muda jaman sekarang: celana jins, baju terbaru hingga bau wewangian para muda mudi yang ingin mejeng.

Yang tidak berubah dan menjadi ciri khas jualan Bedug Dandang bagi saya adalah alat masak anak-anak yang terbuat dari tanah liat yang dibuat kecil dan memang untuk mainan masak-memasak anak seumuran 3 hingga 8 tahun. Mainan inilah yang kemarin aku hadiahkan untuk anakku yang baru berusia 3 tahun, daripada boneka elektronik yang bisa didapat di banyak tempat.

Selamat Datang Bulan Ramadhan di Kota Kudus, Selamat menjalankan ibadah Puasa.
 
(tim adangdaradjatun.com/ilham)
http://www.adangdaradjatun.com/berita/terbaru/1299-bedug-dandang-pesta-sambut-ramadan-di-kudus

Minggu, 08 Maret 2015

CULTURE - BERLIN Germany (Deutschlands)



Heute, für unsere kulturstunde werden wir uns unsere wundervolle hauptstadt berlin anschauen. Seid Ihr bereit für diesen Ausflug? Auf gehts!
Berlin, Deutschlands Hauptstadt, hat eine ziemlich schwierige Geschichte. Nach dem zweiten Weltkrieg in 1949 wurde Deutschland in Ost-und West-Deutschland geteilt-die DDR und di BRD. Der Westliche Teil wurde von den Englaendern, den Amerikanern und den Franzosen regiert und der Österliche Teil von den Russen. Einige Jahre später in 1961 fing die Regierung der DDR an eine Mauer zu bauen, um die Auswanderung von Ost nach West zu stoppen. Dies teilte die wundervolle Stadt in zwei Teile-Ost-und West-Berlin. Im Jahre 1989 fiel endlich die deutsche Mauer und tausende Menschen feierten die Wiedervereinigung tanzend auf den Strassen. Heutzutage kann man immer noch Teile der Mauer und den Check Point Charlie besichtigen. Heute ist Berlin bekannt für seine Künstler, Museen und seinen Flair. Ihr könnt sehen, es lohnt sich Berlin einen Besuch abzustatten. Guckt euch die beeindruckende Architektur der Parlaments, den Reichstag, an, besucht den Hauptplatz, den Alexanderplatz un das Jüdischen Museums. Heutzutage ist Berlin außerdem berühmt dafür das Center einer kreativen und international kooperierenden Gruender-Gesellschaft zu sein. Menschen aus ganz Europa kommen nach Berlin um zu studieren, zu arbeiten oder einfach als Touristen, denn in Berlin gibt es viele Pubs und Bars. Hab ich euch davon überzeugt nach Berlin zu kommen? Wenn ihr euch die Sunder nochmal auf Englisch ansehen wollt, dann klickt hier... Bis zum nächsten mal! Tschüß!!

girls4teaching.com